Sabtu, 31 Mei 2008

Zat besi optimalkan perkembangan otak (1)



Anak cerdas, siapa tak ingin. Kecerdasan, selain ditunjang genetik juga didukung nutrisi yang baik, zat besi salah satunya. Faktanya, ia turut menunjang kecerdasan anak-anak. Kenyataannya, ia banyak terlupakan.

Perkembangan otak sejak dari kandungan hingga remaja

Dahulu, pembentukan otak dianggap telah selesai ketika bayi dalam kandungan. Ternyata beberapa bagian otak masih tetap terbentuk setelah kelahiran misalnya bagian otak yang penting untuk daya ingat dan hubungan antara tempat dan kejadian, serta bagian yang penting untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

Otak mengandung milyaran sel saraf. Sel serabut saraf yang telah terbentuk ini harus saling berhubungan satu sama lain agar dapat berfungsi baik. Proses ini disebut sinaptogenesis. Rangsangan yang baik pada anak akan menghasilkan proses sinaptogenesis optimal.

Perkembangan otak tidak terlepas dari pembentukan mielin. Mielinasi atau pembentukan selubung saraf terjadi pada kehamilan trimester ke tiga hingga 2 tahun setelah kelahiran. Proses ini penting untuk menyempurnakan kerja otak. Mielin terdiri dari berbagai zat yang mengandung banyak lemak. Berbagai jenis lemak sangat diperlukan sebagai bahan pembentuk selubung saraf. Mielin juga mengandung protein. Yang tak kalah penting, pembentukan mielin butuh zat besi.

Untuk apa mielin? Otak berisi kumpulan saraf yang kerjanya berdasarkan aliran impuls dari saraf yang satu ke yang lain. Tanpa mielin, aliran impuls tersebut tak akan berjalan optimal. Ibarat suatu arus berhantaran listrik, mielin adalah lapisan pengaman yang memastikan arus mengalir dengan baik.


Benarkah nutrisi berperan?

Gangguan gizi saat anak dalam kandungan ataupun sudah lahir bisa menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi otak. Jika ibu kekurangan gizi pada kehamilan trimester satu, sel saraf janin bisa berkurang, sedangkan bila kekurangan terjadi pada trimester ketiga, kematangan sel sarafnya yang terganggu.

Bila anak pernah kekurangan nutrisi, ketika sekolah ia menunjukkan gangguan fungsi motorik kasar, motorik halus, kecerdasan, perilaku, dan interaksi sosial. Konsentrasi anak menjadi berkurang, anak kurang gembira, dan terjadi perubahan hormonal yang nantinya juga akan mempengaruhi kecerdasannya.

Banyak ahli yang memfokuskan diri pada jenis nutrisi yang diduga paling penting untuk otak, salah satu yang banyak diteliti adalah zat besi:

  • Zat besi adalah unsur penting dalam produksi dan pemeliharaan mielin serta mempengaruhi aktivitas saraf.
  • Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf.
  • Zat besi ditemukan dalam otak secara tidak merata, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian otak tersebut.


Apa yang terjadi jika anak kekurangan zat besi?

Proses mielinasi terganggu

Fungsi pendengaran ditemukan menurun pada hewan penelitian yang sengaja dibuat kekurangan zat besi. Anak yang mengalami kekurangan zat besi saat usia 6 bulan menunjukkan gangguan kecepatan hantar saraf dari pendengaran karena kurang sempurnanya mielinasi. Efek ini menetap hingga anak berusia 2-4 tahun walau sudah diobati.


Mielinasi saraf penglihatan berlanjut sampai anak berusia 2 tahun. Jika anak pernah alami kekurangan zat besi, saat usia 3-5 tahun respon penglihatannya menjadi lebih lambat.

Pembentukan zat kimia penunjang kerja otak (neurotransmitter) terhambat.

Sel saraf diatur oleh zat kimia disebut neurotransmiter; kekurangan zat besi bisa menghambat produksinya. Misalnya, zat besi turut berperan dalam pembentukan neurotransmiter dopamine. Anak yang kekurangan dopamine akan memperlihatkan perilaku hiperaktif.


Berkurangnya kemampuan belajar dan kecerdasan

Anak yang pernah kekurangan zat besi menunjukkan skor motorik dan IQ lebih rendah pada usia 11-14 tahun. Kekurangan zat besi pada usia sekolah juga menyebabkan sulit konsentrasi dan gangguan kecerdasan terutama untuk pelajaran matematika.


Penelitian di Indonesia menunjukkan anak sekolah yang kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl (anemia akibat kekurangan zat besi) lalu diobati selama 3 bulan, terjadi perbaikan kemampuan belajar tetapi tetap saja lebih rendah daripada anak normal.


Kekurangan zat besi pada anak juga dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi kemampuan belajar konsep, dan menurunkan daya ingat.


Menyebabkan anemia dan segala efeknya.

Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sehingga kekurangan zat ini bisa menimbulkan anemia atau penyakit kurang darah. Sel darah merah punya tugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi kekurangan, anak akan kekurangan oksigen secara kronis. Akibat anemia ditambah efek kekurangan zat besi yang lain, anak bisa mengalami berbagai penyakit.


Sabtu, 17 Mei 2008

Fakta tentang Otak Anak Anda



OTAK merupakan organ vital yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Otak yang juga merupakan pusat kecerdasan atau pusat kemampuan berpikir ini mulai dibentuk selang beberapa saat setelah terjadinya konsepsi (proses peleburan inti sel telur dan inti sel sperma).

Karena itu, sejak anak lahir hingga mulai bisa mengenal beragam hal di lingkungannya, otak anak harus segera dirangsang. Caranya, kenalkan anak pada banyak hal di lingkungan sekitar kita entah itu binatang, tumbuhan, beragam benda lain serta bilangan dan bahasa yang sederhana.

Berikut fakta atas otak anak yang perlu kita ketahui :

  1. Para ilmuwan menyatakan bahwa 50 % kemampuan otak anak-anak terbentuk dalam 6 tahun pertamanya.
  2. Lingkungan memberi efek dramatis pada perkembangan otak balita.
  3. Aktivitas dalam otak menciptakan arus kecil listrik yang disebut sinapsis dan jumlah rangsangan yang diterima bayi Anda mendapatkan efek langsung bagaimana sinapsis itu terbentuk.
  4. Rangsangan berulang-ulang menguatkan jalinan tersebut dan menjadikannya permanen, sedangkan arus listrik baru yang terpakai akhirnya akan mati.
  5. Bayi memiliki kebutuhan biologik dan semangat untuk belajar.
  6. Jaringan dasar pada sinapsis otak hampir lengkap setelah perkembangan otak yang begitu cepat dalam 3 tahun pertama bayi.
  7. Makin banyak rangsangan yang dapat diberikan kepada bayi menandakan lebih banyak sirkuit yang dibentuk untuk meningkatkan kemampuan belajarnya di masa depan.
  8. Rangsangan visual bisa meningkatkan perkembangan otak termasuk meningkatkan keingintahuan, perhatian dan konsentrasi.
  9. Mainan terbaik bayi adalah Anda! Berinteraksilah bersama bayi sesering mungkin.
  10. Jika Anda memuji bayi Anda dan selau memberinya semangat, bayi Anda akan terpacu untuk belajar dan cenderung lebih cepat memahami.

Karena itu, jika kedua sisi otak kanan maupun kiri dirangsang dengan tepat, anak-anak pun bisa mengembangkan kemampuan jeniusnya dengan normal tanpa kesulitan.

(www.kompas.com)

10 Kiat Mengembangkan Otak Anak

Ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu lingkungan yang aman dan pengalaman positif.

Saat seorang bayi merasa tertekan, otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol. Kadar kortisol yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak. Lingkungan aman dan nyaman diperlukan bayi untuk membantu perkembangan otaknya. Beri respon saat bayi menangis maupun mengoceh.

Pengalaman yang diterima setiap hari juga akan membantu perkembangan otak anak. Aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko buku, sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.

10 tips bagi orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:

1. Beri perawatan dan kasih sayang yang adekuat selama masa kehamilan.

2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan nutrisi dengan ASI.

3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak.

4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak.

5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi.

6. Kenalkan aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama.

7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya.

8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya.

9. Redakan stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan Anda.

10. Ingat, otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi sebanyak-banyaknya secara terus-menerus.

(sumber ; www.kompas.com)

Jumat, 09 Mei 2008

Stimulasi dan Nutrisi untuk Otak Anak



Salah satu perkembangan anak yang jarang diperhatikan adalah otaknya. Hal ini wajar karena perkembangan otak tidak kasat mata seperti pertumbuhan tinggi dan berat anak. Namun sebagai orang tua, perlu mendukung perkembangan otak anak karena sebenarnya setiap bayi yang lahir memiliki potensi yang sama, hanya saja asupan nutrisinya belum tentu sama baiknya satu dengan yang lain.

Pengembangan Bagian Otak

Setiap bayi yang lahir memiliki 100 milyar sel otak. Namun meski setiap bayi memiliki jumlah sel otak yang sama, optimalisasi penggunaan otak belum tentu sama pada setiap anak. Pasalnya belum semua sel-sel otak bayi saling terhubung dengan sempurna. Padahal semakin kuat hubungan antar sel, semakin kuat pula daya tangkap dan memori anak. Jumlah hubungan antar sek saraf tersebut menjadi dasar untuk memori pada manusia.

Pada saat bayi lahir hingga ia berusia sepuluh tahun, otaknya mengalami proses pembentukan dan pengembangan. Selama masa ini, ada lebih banyak sel otak yang baru terbentuk daripada yang sudah dipakai. Hubungan antar sel pada otak yang sedang berkembang akan menguat apabila sering dipakai. Jadi orang tua perlu menyediakan stimulasi agar otak anak terpakai dan memberikan nutrisi yang mendukung pembentukan otak anak.

Untuk merangsang memori anak, coba selalu ajak bicara setiap bersamanya. Tanyakan apa saja yang ia lakukan hari itu, apa saja yang ia lihat, siapa yang ia temui. Untuk menambah pengetahuannya, tunjuk dan beritahu nama-nama benda dan makhluk di sekitarnya, sehingga kosakatanya bertambah dengan cepat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk merangsang penggunaan otak anak:

Ø memberi perlengkapan atau pernak-pernik yang kaya warna memberi permainan yang membuat anak berpikir seperti puzzle dan mainan bangunan

Ø memberi permainan yang memiliki bunyi-bunyian dan musik

Ø bila berada di perjalanan, tunjuk dan ceritakan berbagai hal yang dilihat anak

Ø sering-sering bertanya dan menguji nama-nama benda atau warna yang sudah diketahui anak

Ø mengajak bernyanyi lagu-lagu dalam berbagai bahasa

Ø memperkenalkan anak dengan nama dan jenis rasa pada inderanya, misalnya panas, pedas, manis, asin

Nutrisi untuk Otak

Untuk mengimbangi stimulasi dari luar, anak juga perlu asupan nutrisi yang seimbang. Sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan ASI ekslusif dan bagi balita untuk mengonsumsi susu yang mengandung gangliosida yang berperan sebagai penghubung antar sel otak agar pesan bisa terkirim dengan baik dan optimal.

sumber: mother & baby, 2008

Jumat, 02 Mei 2008

Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini


Pada dasarnya, semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan anak usia dini, orang tua dan guru bukanlah pengajar. Orang tua dan guru diharapkan memberikan stimulasi pada anak, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak.

Stimulasi dapat diberikan dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif. Biarkan anak dengan bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya. Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatif, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu. Suatu cara yang mampu menyalakan percikan-percikan kreativitas anak usia dini adalah dengan membebaskan anak menuangkan pikirannya.